KuartalCom – Teori Preferensi Likuiditas adalah salah satu konsep penting dalam ekonomi yang mula-mula terungkap oleh John Maynard Keynes.
Teori Preferensi Likuiditas ini menjelaskan mengapa individu dan perusahaan memilih untuk memegang uang tunai meskipun uang tersebut tidak menghasilkan bunga.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam teori preferensi likuiditas menurut Keynes dan alasan di balik preferensi memegang uang tunai.
1. Pengertian Teori Preferensi Likuiditas
Teori Preferensi Likuiditas (Liquidity Preference Theory) dikemukakan oleh John Maynard Keynes dalam bukunya yang terkenal, “The General Theory of Employment, Interest, and Money”.
Menurut teori ini, tingkat bunga ditentukan oleh penawaran dan permintaan uang di pasar. Keynes mengidentifikasi tiga motif utama mengapa orang memegang uang tunai:
- Motif Transaksi (Transaction Motive) Orang memegang uang tunai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti membeli barang dan jasa. Uang tunai masyarakat perlukan untuk melakukan transaksi rutin yang tidak dapat ada penundaan.
- Motif Berjaga-jaga (Precautionary Motive) Individu dan perusahaan menyimpan uang tunai sebagai cadangan untuk menghadapi situasi tak terduga, Contohnya seperti biaya medis atau perbaikan mendadak. Uang tunai memberikan rasa aman dan fleksibilitas dalam menghadapi ketidakpastian.
- Motif Spekulasi (Speculative Motive) Orang memegang uang tunai untuk mengambil keuntungan dari perubahan harga aset di masa depan. Jika tingkat bunga rendah, orang lebih cenderung memegang uang tunai daripada menginvestasikannya dalam aset yang kurang likuid.
2. Mengapa Memegang Uang Tunai Meskipun Tidak Menghasilkan Bunga?
Ada beberapa alasan mengapa seseorang memilih untuk memegang uang tunai meskipun tidak menghasilkan bunga:
- Likuiditas dan Fleksibilitas Uang tunai adalah aset yang paling likuid, artinya dapat masyarakat gunakan kapan saja tanpa penundaan. Ini memberikan fleksibilitas dalam menghadapi kebutuhan mendesak atau peluang investasi yang tiba-tiba muncul.
- Keamanan Dalam situasi ekonomi yang tidak pasti, memegang uang tunai dapat memiliki anggapan lebih aman daripada menginvestasikannya dalam aset yang berisiko. Uang tunai tidak terpengaruh oleh fluktuasi pasar dan memberikan perlindungan terhadap kerugian investasi.
- Tingkat Bunga Rendah Ketika tingkat bunga di pasar rendah, keuntungan dari menyimpan uang di bank atau menginvestasikannya dalam obligasi menjadi tidak signifikan. Dalam kondisi ini, orang lebih memilih memegang uang tunai yang memberikan likuiditas penuh.
Kesimpulan
Teori Preferensi Likuiditas yang John Maynard Keynes kemukakan telah memberikan pemahaman mendalam tentang perilaku ekonomi individu hingga perusahaan dalam memegang uang tunai.
Meskipun uang tunai tidak menghasilkan bunga, preferensi terhadap likuiditas, keamanan, dan fleksibilitas menjadikannya pilihan yang menarik.
Misalnya terutama dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti.
Dengan memahami teori ini, kita dapat lebih baik dalam rangka mengantisipasi dan merencanakan keputusan keuangan di masa depan.